TRANSFORMASI PEMELIHARAAN BANGUNAN KANTOR PREVENTIF DENGAN MODEL KURT LEWIN DI PT SURVEYOR INDONESIA MAKASSAR

Abstrak

Pemeliharaan bangunan kantor yang efektif merupakan kunci untuk mendukung produktivitas dan keberlanjutan operasional organisasi. Namun, banyak institusi, termasuk BUMN seperti PT. Surveyor Indonesia Cabang Makassar, masih menerapkan sistem pemeliharaan korektif yang bersifat reaktif, menimbulkan biaya tak terduga dan gangguan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses transformasi sistem pemeliharaan dari korektif menjadi preventif dengan menggunakan pendekatan model perubahan Kurt Lewin. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan staf unit Procurement and Asset Optimization, observasi langsung, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perubahan berhasil diimplementasikan melalui tiga tahapan model Lewin: (1) Unfreeze, yaitu membangun kesadaran akan kelemahan sistem lama dan urgensi perubahan; (2) Change, yaitu mengimplementasikan sistem monitoring pemeliharaan preventif yang terstruktur melalui spreadsheet, mencakup perencanaan, penjadwalan, dan dokumentasi; (3) Refreeze, yaitu melembagakan sistem baru melalui supervisi, kewajiban pelaporan, dan evaluasi berkala untuk menjadikannya budaya kerja. Kesimpulannya, model Kurt Lewin terbukti efektif sebagai kerangka kerja untuk mengelola perubahan sistem pemeliharaan, menghasilkan pengelolaan aset yang lebih efisien, biaya yang lebih terkendali, dan lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman.