OPPORTUNITIES AND CHALLENGES OF COLLABORATIVE GOVERNANCE IN LOCAL GOVERNMENT TOURISM PUBLIC POLICY

Authors

  • Andy Arya Maulana Wijaya Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara
  • L.M. Azhar Sa'ban Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara
  • Nastia Nastia Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara

DOI:

https://doi.org/10.33509/jan.v29i3.2681

Keywords:

Collaborative Governance, Policy, Tourism

Abstract

Kebijakan pariwisata daerah pasca pandemi covid 19 perlu dilakukan penyesuaian sesuai kondisi daerah, guna mengembalikan sumber pendapatan yang dapat diperoleh pada sektor ini. Salah satu konsep yang dapat diterapkan adalah Collaborative Governance (CG), konsep yang mengedepankan kolaborasi multi stakeholder ini dapat ditinjau sebagai model tata kelola bidang pariwisata maupun dalam membuat keputusan publik di daerah, namun CG seringkali hanya berorientasi pada penjelasan menyangkut peran stakeholder pada sebuah kebijakan, dan belum memberikan konsep yang jelas dalam merumuskan kapasitas masing-masing stakeholder yang terlibat dalam tata kelola bidang pariwisata. Kabupaten Buton Tengah adalah salah satu wilayah di yang mengedepankan kolaborasi dalam tata kelola pariwisatanya mulai dari promosi hingga kegiatan atau event pariwisata daerah lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi eksisting dari stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan pariwisata di Kabupaten Buton Tengah, dan melakukan elaborasi terhadap peluang konsep collaborative governance yang dapat diterapkan sebagai desain kebijakan pariwisata daerah. Penelitian dilakukan melalui kaidah penelitian kualitatif, dengan mengumpulkan data melalui wawacara kepada pemerintah daerah dan stakeholder relevan, selain itu analisis kajian juga dibantu dengan artikel relevan, dokumen, wawancara informan kunci serta penelusuran online yang sesuai dengan kajian penelitian ini. Hasil kajian penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah kabupaten Buton Tengah dapat menerapkan model collaborative governance melalui pendekatan peran stakeholder menggunakan model pentahelix (pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas dan media). Betapapun demikian konsep ini memiliki beberapa tantangan yang berasal dari political-will pimpinan daerah, kepercayaan kolektif masyarakat, serta standarisasi akubtabilitas bagi stakeholder yang terlibat dalam kebijakan pariwisata daerah.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

L.M. Azhar Sa'ban, Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara

Ilmu Pemerintahan

Nastia Nastia, Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara

Ilmu Pemerintahan

References

Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571. https://doi.org/10.1093/jopart/mum032

Asri, A., Wirdayanti, A., Anggono, B. D., Hartoyo, D. R., Indarti, E., Gautama, H., S, H. E., Harefa, K., Minisia, M., Rumayar, M., Indrajatiningrum, M., Susanti, T., & Ariani, V. (2021). PEDOMAN DESA WISATA (II). Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara 2021. https://www.bps.go.id/id/publication/2022/04/28/d79faad2c263388e94e160ee/statistik-kunjungan-wisatawan-mancanegara-2021.html

Bappeda Kabupaten Buton Tengah. (2015). Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Buton Tengan 2015-2025. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Buton Tengah.

Bappeda Kabupaten Buton Tengah. (2017). Peraturan Daerah Kabupaten Buton Tengah Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Buton Tengah Tahun 2017-2022. Pemerintah Daerah Buton Tengah.

Bichler, B. F., & Lösch, M. (2019). Collaborative governance in tourism: Empirical insights into a community-oriented destination. Sustainability (Switzerland), 11(23). https://doi.org/10.3390/su11236673

BPS. (2023). Statistik Daerah Buton Tengah.

Bramwell, B., & Lane, B. (2011). Critical research on the governance of tourism and sustainability. Journal of Sustainable Tourism, 19(4–5), 411–421. https://doi.org/10.1080/09669582.2011.580586

Bryson, J. M., Crosby, B. C., & Stone, M. M. (2015a). Designing and Implementing Cross-Sector Collaborations: Needed and Challenging. Public Administration Review, 75(5), 647–663.

Bryson, J. M., Crosby, B. C., & Stone, M. M. (2015b). Designing and Implementing Cross-Sector Collaborations: Needed and Challenging. Public Administration Review, 75(5), 647–663. https://doi.org/10.1111/puar.12432

Emerson, K., & Nabatchi, T. (2015). Evaluating the Productivity of Collaborative Governance Regimes: A Performance Matrix. Public Performance & Management Review, 38, 717–747. https://doi.org/10.1080/15309576.2015.1031016

Emerson, K., Nabatchi, T., & Balogh, S. (2012). An integrative framework for collaborative governance. Journal of Public Administration Research and Theory, 22(1), 1–29. https://doi.org/10.1093/jopart/mur011

Febrian, R. A. (2016). COLLABORATIVE GOVERNANCE IN THE DEVELOPMENT OF RURAL AREAS (Review of the Draft and Regulation). Wedana, II, 200–208. http://journal.uir.ac.id/index.php/wedana/article/view/1824 diakses pada tanggal 5 April 2019 pukul 02:55 WIB

Gray, B., & Purdy, J. (2018). Collaborating for our future: Multistakeholder partnerships for solving complex problems. Oxford University Press.

Hadawiah, & Zelfia. (2020). Pengembangan Budaya Lokal Sebagai Potensi Daerah. Jurnal Common, 4(1), 56–64.

Handri Adiwilaga, Usman, U., Guna, R. P., Iskandar, P. F., Multiretno, D. F., Maharani, W., Marves, E. M. D. S., & Rosyidi, M. I. (2022). Pariwisata Indonesia : Bertahan Di Masa Pandemi, Bersiap Bangkit Lebih Kuat. Bank Indonesia Institute.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020). Rencana Strategis KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF 2020-2024. Kemenparekraf, 1–136.

Mafaza, A., & Setyowati, K. (2020). Collaborative Governance Dalam Pengembangan Desa Wisata. Jurnal Kebijakan Publik, 11(1), 7. https://doi.org/10.31258/jkp.11.1.p.7-12

Matzana, V., Oikonomou, A., & Polemis, M. (2022). Tourism Activity as an Engine of Growth: Lessons Learned from the European Union. Journal of Risk and Financial Management, 15(4). https://doi.org/10.3390/jrfm15040177

Miles, M. B., & Huberman, M. A. (2012). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. In Universitas Indonesia_UI Press.

Mirza, R., Universitas, D., & Mada, G. (2017). Analisis Penerapan Collaborative Governance dalam Pengelolaan Pariwisata Bencana Lava Tour. Forum Ilmu Sosial, 44(1), 43–54. https://doi.org/10.15294/fis.v44i1.9858

Mulyani, S., Ahsani, R. D. P., & Wijaya, D. N. (2021). Collaborative Governance on Ecotourism: Towards Sustainable Tourism Development. Jurnal Borneo Administrator, 17(3), 319–334. https://doi.org/10.24258/jba.v17i3.958

Musleh, M., Subianto, A., Tamrin, M. H., & Bustami, M. R. (2023). The Role of Institutional Design and Enabling Environmental: Collaborative Governance of a Pilgrimage Tourism, Indonesia. Journal of Local Government Issues, 6(1), 75–90. https://doi.org/10.22219/logos.v6i1.22218

Nugroho, R. (2014). Kebijakan Publik di Negara-Negara Berkembang. Pustaka Pelajar.

Nugroho, R. (2018). Kebijakan Pariwisata: Sebuah Pengantar Untuk Negara Berkembang. Pustaka Pelajar.

Nwogwugwu, N., & Iyanda, R. O. (2015). COLLABORATIVE GOVERNANCE REGIME AND THE RESPONSIVE GOVERNANCE IN OGUN STATE: A STUDY OF OGUN STATE COUNCIL OF ELDERS. https://doi.org/10.12816/0010961

Pambudi, S. S. I., Suryono, A., & ... (2020). Collaborative Governance Towards Development of Eco-Based Tourism Village in Kalipucang Village, Pasuruan Regency. Wacana Journal of Social …, 23(2), 129–141. https://www.wacana.ub.ac.id/index.php/wacana/article/view/750

Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Nomor 12 Tahun 2020. (2020). Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Nomor 12 Tahun 2020; tentang Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2020-2023. Kemenparekraf, 5(3), 248–253.

Purwanti, N. . (2016). Collaborative Governance (Kebijakan Publik dan Pemerintahan Kolaboratif, Isu-Isu Kontemporer). Center for Policy & Management Studies FISIPOL UGM.

Sentanu, I. G. E. P. S., Haryono, B. S., Zamrudi, Z., & Praharjo, A. (2023). Challenges and successes in collaborative tourism governance: A systematic literature review. European Journal of Tourism Research, 33(2023), 1–29. https://doi.org/10.54055/ejtr.v33i.2669

Sinaga, I. C. (2021). Collaborative Governance in Tourism Development in Indonesia: Study of South Sumatera Province. Journal of Public Administration and Governance, 11(3), 16. https://doi.org/10.5296/jpag.v11i3.18747

Sugiarti, T. (2016). Strategi Komunikasi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Pemetaan Potensi Wisata Kabupaten Buton Tengah. Jurnal Ilmu Komunikasi UHO: Jurnal Penelitian Kajian …. http://ojs.uho.ac.id/index.php/KOMUNIKASI/article/view/1438

Sugihamretha, I. D. G. (2020). Respon Kebijakan: Mitigasi Dampak Wabah Covid-19 Pada Sektor Pariwisata. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2), 191–206. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.113

Tongkotow, N. F., Waworundeng, W., & Kimbal, A. (2021). Collaborative Goverannace Dalam Pengelolaan Wisata Pantai Lakban di Kecamtan Ratatotok. Jurnal Governance, 1(1), 1–11.

Undang Undang Republik Indonesia. (2009). Undang Undang Republik Indoensia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Pemerintah Republik Indonesia.

Undang Undang Republik Indonesia. (2014). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Kabupaten Buton Tengah di Provinsi Sulawesi Tenggara. Pemerintah Republik Indonesia.

Voets, J., Brandsen, T., Koliba, C., & Verschuere, B. (2021). Collaborative governance. Handbook on Theories of Governance, June, 454–467. https://doi.org/10.5840/iabsproc1993412

Wijaya, A. A. M., Sa’ban, L. A., & Mayunita, S. (2019). COLLABORATIVE GOVERNANCE TO EVOLVE SMART CITY IN LOCAL GOVERNMENTS. Proceeding ICOGISS 2019, 1, 275–286.

Yasintha, P. N. (2020). Collaborative Governance Dalam Kebijakan Pembangunan Pariwisata Di Kabupaten Gianyar. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 4(1), 1. https://doi.org/10.38043/jids.v4i1.2219

Zaenuri, M. (2014). Mengelola Pariwisata-Bencana: Perlunya Perubahan Paradigma Pengeloaan Pariwisata Dari Adaptive Governance Menuju Collaborative Governance. UNISIA, XXXVI(81), 32.

Zulkivar, A., Bonto, L., & Susilowati, C. (2020). Pengembangan wisata pantai di Kabupaten Buton Tengah : ( Studi pada Mutiara , Wantopi , dan Katembe ). 10(3), 436–445.

Downloads

Published

2024-01-03

How to Cite

Wijaya, Andy Arya Maulana, L.M. Azhar Sa’ban, and Nastia Nastia. 2024. “OPPORTUNITIES AND CHALLENGES OF COLLABORATIVE GOVERNANCE IN LOCAL GOVERNMENT TOURISM PUBLIC POLICY”. Jurnal Administrasi Negara 29 (3):214-34. https://doi.org/10.33509/jan.v29i3.2681.